Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 11:55:01【Tempat Makan】322 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(935)
Sebelumnya: Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
Selanjutnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Artikel Terkait
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
Resep Populer
Rekomendasi

Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl

BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022

BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III

Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari

BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III